Overfeeding – Kenali Bahaya dan Penyebabnya
3:55:00 PM
PapiiLio – Ketika bayi rewel dan menangis mungkin yang pertama kali dipikirkan oleh ibu adalah bayinya sedang kelaparan, memang tidak salah kalau sampai ibu berpikiran seperti itu karena bayi yang sedang lapar biasanya akan memicu mereka untuk menangis dan menjadi rewel. Tapi apakah pernah setelah disusui atau diberi makan si kecil malahan menangis lebih kencang?
Hmm, pastinya ibu bakal merasa bingung padahal sudah kenyang kog masi saja menangis? Bisa jadi itu overfeeding / kelebihan makanan.
Tidak selamanya bayi yang menangis akan disebabkan oleh rasa lapar, tangisan pada bayi bisa diartikan sebagai :
Biasanya pada awal-awal ibu akan susah mengartikan tangisan pada bayi, tapi lama kelamaan seiring berjalan nya waktu biasanya ibu akan mulai terbiasa dan mulai mengetahui penyebab bayi nya sedang menangis.
2.Menyusui menggunakan botol dot
Tak semua ibu akan menyusui secara langsung atau direct breastfeeding, sebagian memilih menggunakan botol dot sebagai sarana memberikan ASI atau susu formula. Apabila menyusui secara langsung akan mengurangi resiko terjadi overfeeding karena pada saat kenyang biasanya bayi akan secara otomatis untuk berhenti menyusui.
Berbeda halnya apabila menggunakan botol dot, tak sedikit bayi yang akan terus menyusu walaupun telah kenyang dikarenakan mereka tidak bisa mengontrol aliran susu dari botol dot tersebut. Dan juga biasanya ibu akan berusaha untuk menghabiskan susu yang ada di dalam botol bukan, karena apabila masi ada sisa biasanya akan merasa sayang untuk dibuang.
Dalam hal ini perhatikan ukuran botol dan ukuran dot yang digunakan, sesuaikan ukuran dengan usia bayi. Untuk bayi yang baru lahir gunakan botol dot dengan ukuran paling kecil biasanya 100-150ml tergantung merk, dan untuk ukuran dot nya biasanya menggunakan ukuran newborn. Hal ini bertujuan agar tidak terlalu berlebihan dalam memberikan susu dan mengontrol aliran susu agar si kecil tidak mudah tersedak.
Baca ini : Pengeluaran yang perlu disiapkan untuk bayi yang baru lahir
3.Terlalu dini MPASI
MPASI idealnya dimulai pada saat usia bayi menginjak 6 bulan, tapi tak sedikit pula ibu yang memilih untuk memberi MPASI pada usia 4 atau 5 bulan. Padahal sebelum usia 6 bulan nutrisi yang didapat dari ASI atau susu formula masi mencukupi kebutuhan yang diperlukan oleh bayi.
Untuk bayi yang belum siap untuk MPASI terkadang pencernaanya belum bisa untuk menerima makanan yang bertekstur padat dan juga hal seperti ini bisa menyebabkan obesitas.
1.Muntah
Terlalu sering muntah bisa berujung tidak baik pada sistem pencernaan dan lambung, apabila anak sering muntah tanpa sebab sebaiknya tidak dibiarkan dan dicari tahu apa yang menjadi pemicunya.
2.Rawan obesitas atau kegemukan
Namanya juga kelebihan makan atau minum, pasti akan berkaitan dengan yang namanya berat badan bukan. Karena terlalu sering overfeeding maka akan menimbun kalori berlebih di dalam tubuh, anak yang gemuk emang terlihat chubby dan menggemaskan tapi apabila dilihat dari segi kesehatan akan kurang baik bagi anak yang telah sampai tahapan obesitas maka sebaiknya mulai di control asupan makanan atau susu nya.
Baca ini : Cara membedong bayi yang baik dan benar
3.Memicu refluks asam lambung
Kondisi dimana makanan atau susu yang berlebihan kembali meluap menuju kerongkongan, biasanya dikarenakan terlalu kekenyangan. Hal seperti ini dapat menyebabkan iritasi pada bagian lambung dan berbahaya dalam jangka waktu panjang karena bisa meninggalkan sisa makanan pada lambung.
Ibu bisa mulai dengan membuat jadwal atau memperhatikan jam-jam berapa saja biasanya anak mulai merasa lapar. Jadi akan lebih gampang bagi ibu agar tidak salah paham dalam mengartikan apabila anak sedang menangis.
2.Menyusui secara langsung
Apabila saat ini anda menggunakan botol dot sebagai sarana memberikan susu pada anak mungkin bisa mencoba sekali-kali menyusui secara langsung dan perhatikan apakah ada perubahan yang dirasakan oleh anak. Karena menurut penelitian anak yang menyusu secara langsung akan lebih minim mengalami yang namanya overfeeding.
Perhatikan juga tanda-tanda seperti ini saat anda menyusu secara langsung :
3.Memperhatikan isyarat-isyarat pada saat lapar
Biasanya bayi yang lapar akan mulai memasukkan tangan, menghisap jari atau menggerakkan bibir. Apabila tanda-tanda ini mulai terlihat bisa jadi itu menandakan mereka sedang merasa lapar.
Baca ini : Panduan lengkap dalam memberikan ASI bagi si kecil
4.Kalau sudah kenyang jangan dipaksa untuk makan
Apabila makanan yang dibuat tidak habis dan anak telah merasa kenyang sebaiknya tidak memaksa mereka untuk makan dan menghabiskannya, apabila sayang untuk membuang makanan yang tersisa bisa disantap oleh orang tuanya daripada mubazir ya.

Hmm, pastinya ibu bakal merasa bingung padahal sudah kenyang kog masi saja menangis? Bisa jadi itu overfeeding / kelebihan makanan.
Apa itu overfeeding?
Paling simplenya overfeeding adalah kondisi dimana bayi terlalu kenyang karena kelebihan susu atau makanan, biasanya terjadi karena sistem pencernaan yang masi berkembang di dalam tahap pertumbuhan sehingga belum mampu menyerap segala nutrisi yang berasal dari makanan ataupun susu yang diberikan. Bisa juga menyebabkan rasa tidak nyaman di perut karena terlalu banyak menelan udara di saat sedang makan atau minum.Apa yang menyebabkan overfeeding?
1.Ibu salah paham dengan tangisan bayiTidak selamanya bayi yang menangis akan disebabkan oleh rasa lapar, tangisan pada bayi bisa diartikan sebagai :
- Sedang mengantuk
- Sedang merasa tidak nyaman
- Popok sudah penuh
- Lagi manja / ingin dipeluk
- Sedang tidak enak badan
- Sedang dalam fase tumbuh gigi
- Sedang kedinginan atau kepanasan
- Perutnya sedang tidak enak
Biasanya pada awal-awal ibu akan susah mengartikan tangisan pada bayi, tapi lama kelamaan seiring berjalan nya waktu biasanya ibu akan mulai terbiasa dan mulai mengetahui penyebab bayi nya sedang menangis.
2.Menyusui menggunakan botol dot
Tak semua ibu akan menyusui secara langsung atau direct breastfeeding, sebagian memilih menggunakan botol dot sebagai sarana memberikan ASI atau susu formula. Apabila menyusui secara langsung akan mengurangi resiko terjadi overfeeding karena pada saat kenyang biasanya bayi akan secara otomatis untuk berhenti menyusui.
Berbeda halnya apabila menggunakan botol dot, tak sedikit bayi yang akan terus menyusu walaupun telah kenyang dikarenakan mereka tidak bisa mengontrol aliran susu dari botol dot tersebut. Dan juga biasanya ibu akan berusaha untuk menghabiskan susu yang ada di dalam botol bukan, karena apabila masi ada sisa biasanya akan merasa sayang untuk dibuang.
Dalam hal ini perhatikan ukuran botol dan ukuran dot yang digunakan, sesuaikan ukuran dengan usia bayi. Untuk bayi yang baru lahir gunakan botol dot dengan ukuran paling kecil biasanya 100-150ml tergantung merk, dan untuk ukuran dot nya biasanya menggunakan ukuran newborn. Hal ini bertujuan agar tidak terlalu berlebihan dalam memberikan susu dan mengontrol aliran susu agar si kecil tidak mudah tersedak.
Baca ini : Pengeluaran yang perlu disiapkan untuk bayi yang baru lahir
3.Terlalu dini MPASI
MPASI idealnya dimulai pada saat usia bayi menginjak 6 bulan, tapi tak sedikit pula ibu yang memilih untuk memberi MPASI pada usia 4 atau 5 bulan. Padahal sebelum usia 6 bulan nutrisi yang didapat dari ASI atau susu formula masi mencukupi kebutuhan yang diperlukan oleh bayi.
Untuk bayi yang belum siap untuk MPASI terkadang pencernaanya belum bisa untuk menerima makanan yang bertekstur padat dan juga hal seperti ini bisa menyebabkan obesitas.
Adakah tanda-tanda anak sedang overfeeding?
- Sering mengalami kolik
- Sering buang air besar
- Perut anak kembung
- Sering muntah

Apakah berbahaya overfeeding pada bayi?
Segala sesuatu yang kekurangan atau terlalu berlebihan biasanya kurang bagus bagi tubuh kita, hal ini juga berbanding lurus dengan overfeeding.1.Muntah
Terlalu sering muntah bisa berujung tidak baik pada sistem pencernaan dan lambung, apabila anak sering muntah tanpa sebab sebaiknya tidak dibiarkan dan dicari tahu apa yang menjadi pemicunya.
2.Rawan obesitas atau kegemukan
Namanya juga kelebihan makan atau minum, pasti akan berkaitan dengan yang namanya berat badan bukan. Karena terlalu sering overfeeding maka akan menimbun kalori berlebih di dalam tubuh, anak yang gemuk emang terlihat chubby dan menggemaskan tapi apabila dilihat dari segi kesehatan akan kurang baik bagi anak yang telah sampai tahapan obesitas maka sebaiknya mulai di control asupan makanan atau susu nya.
Baca ini : Cara membedong bayi yang baik dan benar
3.Memicu refluks asam lambung
Kondisi dimana makanan atau susu yang berlebihan kembali meluap menuju kerongkongan, biasanya dikarenakan terlalu kekenyangan. Hal seperti ini dapat menyebabkan iritasi pada bagian lambung dan berbahaya dalam jangka waktu panjang karena bisa meninggalkan sisa makanan pada lambung.
Bagaimana cara mengatasi overfeeding?
1.Memperhatikan jadwal menyusui atau jam makan anakIbu bisa mulai dengan membuat jadwal atau memperhatikan jam-jam berapa saja biasanya anak mulai merasa lapar. Jadi akan lebih gampang bagi ibu agar tidak salah paham dalam mengartikan apabila anak sedang menangis.
Apabila saat ini anda menggunakan botol dot sebagai sarana memberikan susu pada anak mungkin bisa mencoba sekali-kali menyusui secara langsung dan perhatikan apakah ada perubahan yang dirasakan oleh anak. Karena menurut penelitian anak yang menyusu secara langsung akan lebih minim mengalami yang namanya overfeeding.
Perhatikan juga tanda-tanda seperti ini saat anda menyusu secara langsung :
- Bayi yang telah kenyang biasanya jeda menghisap akan lebih lama dibanding pertama kali menghisap di saat sedang lapar
- Bayi yang telah kenyang biasanya akan melepas hisapannya dan mulai berpaling dari payudara ibu
- Sedangkan bayi yang terus menempel pada payudara berarti menandakan mereka masi merasa lapar
3.Memperhatikan isyarat-isyarat pada saat lapar
Biasanya bayi yang lapar akan mulai memasukkan tangan, menghisap jari atau menggerakkan bibir. Apabila tanda-tanda ini mulai terlihat bisa jadi itu menandakan mereka sedang merasa lapar.
Baca ini : Panduan lengkap dalam memberikan ASI bagi si kecil
4.Kalau sudah kenyang jangan dipaksa untuk makan
Apabila makanan yang dibuat tidak habis dan anak telah merasa kenyang sebaiknya tidak memaksa mereka untuk makan dan menghabiskannya, apabila sayang untuk membuang makanan yang tersisa bisa disantap oleh orang tuanya daripada mubazir ya.
Apabila anda orang tua yang menganut paham lebih baik kekenyangan daripada kelaparan sebaiknya mempertimbangkan kembali. Karena tidak selamanya sesuatu yang berlebihan lebih baik daripada sesuatu yang kekurangan, sebaiknya disesuaikan dengan porsinya masing-masing.
