Toilet Training || Terbukti Efektif, Keuntungan & Tips Ampuh Pasti Sukses
7:00:00 PM
Toilet training atau yang dikenal dengan isitlah populer Tatur bagi orang tua jaman dulu adalah proses mengajarkan anak agar terbiasa pergi ke toilet untuk buang air kecil maupun buang air besar.
Kegiatan ini akan menjadi salah satu cara terbaik untuk mengatasi anak mengompol pada saat sudah besar.
Sebelum mengajarkan anak toilet training alangkah baiknya membuat toilet di rumah bersih dan layak untuk digunakan bagi anak kecil. Seperti yang kita ketahui toilet sendiri merupakan salah satu tempat yang banyak memiliki bakteri.
Toilet sudah bersih, orang tua sudah siap mengajar, anak uda siap diajarkan. Yuk kita lanjut..
Orang tua diwajibkan sabar dalam melatih suatu hal yang baru bagi anak. Karena belum terbiasa awal-awalnya pasti tidak sesuai dengan harapan kita. Jangan memarahi anak apabila hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi yang kita mau. Memberikan pengertian dan tambahan waktu selama di WC bisa menjadi solusi yang cukup baik.
2.Mengenali tanda-tanda pada pada anak yang sedang ingin buang air
Biasanya anak kita akan mempunyai tanda-tanda tersendiri saat ingin buang air. Segera pergi ke toilet apabila tanda itu mulai diperlihatkan.
3.Mengajari anak untuk memberitahu apabila sedang ingin buang air
Apabila anak anda telah bisa berkomunikasi, bisa dengan menerapkan pengajaran bahwa apabila ingin buang air harus dengan cara pergi ke toilet. Dengan pemahaman seperti ini secara terus-menerus maka anak anda lama kelamaan akan terbiasa dengan sendirinya.
4.Kurangi penggunaan pampers
Karena sedari kecil sudah terbiasa untuk buang air di pampers, anak kita belum memiliki pemahaman bahwa hal tersebut tidak bisa diterapkan sampai usia dewasa. Kita sebagai orang tua wajib memberitahukan cara mengajari buang air yang baik dan benar. Kurangin penggunaan pampers di waktu pagi dan siang hari, ini akan membantu membiasakan buat sang anak untuk pergi ke toilet.
5.Memberi pengetahuan tentang arti toilet itu sendiri
Bisa juga dengan menceritakan kepada anak tentang fungsi toilet. Dengan seiring berjalannya waktu dengan pemahaman yang cukup akan sangat membantu anak terbiasa dengan sendirinya akan keberadaan toilet.
Baca juga : Menambah berat badan si kecil secara alami
6.Terapkan toilet training dimanapun
Jangan hanya di rumah, terapkan juga saat di rumah keluarga, di sekolah maupun di tempat-tempat umum. Dengan menjadikan kebiasaan sepanjang waktu akan membuat anak lebih cepat untuk terbiasa.
7.Mendampingi saat di toilet
Jangan hanya mengantarkan anak sampai ke depan kloset lalu ditinggal, dampingin anak sampai selesai buang air. Berikan contoh yang baik bagi anak agar mendapatkan hasil yang baik pula. Ajak anak bernyanyi ataupun bercerita di dalam toilet, jadikan kegiatan di toilet menyenangkan bagi si kecil jadi dia betah.
8.Memberitahukan cara yang baik dan benar
Jangan hanya mendampingi saja tanpa memberitahukan caranya, karena pada awalnya anak tentu saja tidak tahu cara yang baik dan benar untuk melakukannya.
9.Memberikan pujian atau hadiah kecil
Dengan memberikan pujian akan membantu meningkatkan kepercayaan diri anak, dan akan membuat mereka mau mnegulang lagi aktivitas tsb.
10.Jangan membiarkan anak pergi sendiri ke toilet
Toilet bukan tempat yang aman untuk si kecil mengeksplor sendiri. Perlu bimbingan dan didampingi orang tua agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Tanda yang paling gampang kita lihat yaitu dari tanda-tanda fisiknya, bisa juga dilihat dari segi emosionalnya.
Satu lagi yang perlu diperhatikan adalah kesiapan orang tua sendiri dalam mengajarkan. Mari bertanya pada diri sendiri apakah kita telah siap untuk mengajarkan anak secara baik dan benar, dikarenakan dibutuhkan kesabaran dan perhatian ekstra dalam supaya anak anda dapat menangkap maksud yang diinginkan. Jangan sampai dikarenakan orang tuanya sendiri yang belum siap akan menjadi lebih mudah marah dan membentak, hal ini bisa berdampak buruh terhadap sisi psikologis dan kepribadian sang anak.
Baca juga : Pentingnya ASI untuk bayi yang baru lahir
Baca juga :
Kegiatan ini akan menjadi salah satu cara terbaik untuk mengatasi anak mengompol pada saat sudah besar.
Sebelum mengajarkan anak toilet training alangkah baiknya membuat toilet di rumah bersih dan layak untuk digunakan bagi anak kecil. Seperti yang kita ketahui toilet sendiri merupakan salah satu tempat yang banyak memiliki bakteri.
Toilet sudah bersih, orang tua sudah siap mengajar, anak uda siap diajarkan. Yuk kita lanjut..
Cara melatih toilet training
1.Perlu kesabaranOrang tua diwajibkan sabar dalam melatih suatu hal yang baru bagi anak. Karena belum terbiasa awal-awalnya pasti tidak sesuai dengan harapan kita. Jangan memarahi anak apabila hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi yang kita mau. Memberikan pengertian dan tambahan waktu selama di WC bisa menjadi solusi yang cukup baik.
2.Mengenali tanda-tanda pada pada anak yang sedang ingin buang air
Biasanya anak kita akan mempunyai tanda-tanda tersendiri saat ingin buang air. Segera pergi ke toilet apabila tanda itu mulai diperlihatkan.
3.Mengajari anak untuk memberitahu apabila sedang ingin buang air
Apabila anak anda telah bisa berkomunikasi, bisa dengan menerapkan pengajaran bahwa apabila ingin buang air harus dengan cara pergi ke toilet. Dengan pemahaman seperti ini secara terus-menerus maka anak anda lama kelamaan akan terbiasa dengan sendirinya.
4.Kurangi penggunaan pampers
Karena sedari kecil sudah terbiasa untuk buang air di pampers, anak kita belum memiliki pemahaman bahwa hal tersebut tidak bisa diterapkan sampai usia dewasa. Kita sebagai orang tua wajib memberitahukan cara mengajari buang air yang baik dan benar. Kurangin penggunaan pampers di waktu pagi dan siang hari, ini akan membantu membiasakan buat sang anak untuk pergi ke toilet.
5.Memberi pengetahuan tentang arti toilet itu sendiri
Bisa juga dengan menceritakan kepada anak tentang fungsi toilet. Dengan seiring berjalannya waktu dengan pemahaman yang cukup akan sangat membantu anak terbiasa dengan sendirinya akan keberadaan toilet.
Baca juga : Menambah berat badan si kecil secara alami
6.Terapkan toilet training dimanapun
Jangan hanya di rumah, terapkan juga saat di rumah keluarga, di sekolah maupun di tempat-tempat umum. Dengan menjadikan kebiasaan sepanjang waktu akan membuat anak lebih cepat untuk terbiasa.
7.Mendampingi saat di toilet
Jangan hanya mengantarkan anak sampai ke depan kloset lalu ditinggal, dampingin anak sampai selesai buang air. Berikan contoh yang baik bagi anak agar mendapatkan hasil yang baik pula. Ajak anak bernyanyi ataupun bercerita di dalam toilet, jadikan kegiatan di toilet menyenangkan bagi si kecil jadi dia betah.
8.Memberitahukan cara yang baik dan benar
Jangan hanya mendampingi saja tanpa memberitahukan caranya, karena pada awalnya anak tentu saja tidak tahu cara yang baik dan benar untuk melakukannya.
9.Memberikan pujian atau hadiah kecil
Dengan memberikan pujian akan membantu meningkatkan kepercayaan diri anak, dan akan membuat mereka mau mnegulang lagi aktivitas tsb.
10.Jangan membiarkan anak pergi sendiri ke toilet
Toilet bukan tempat yang aman untuk si kecil mengeksplor sendiri. Perlu bimbingan dan didampingi orang tua agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Tanda anak telah siap toilet training
Apa saja kira-kira tanda fisik dari anak yang perlu kita ketahui:
- Anak sudah bisa mengontrol keinginan buang air kecil maupun besar
- Memperlihatkan ekspresi saat lagi menahan buang air
- Mempunyai jadwal buang air yang cukup teratur
- Anak bisa berkomunikasi atau memberi tahu saat ingin ke toilet
Sedangkan kalau dari segi emosionalnya seperti ini tanda-tandanya:
- Anak senang diajak ke kamar mandi, baik itu untuk buang air atau mandi
- Sudah tidak mau memakai popok
- Anak bisa memberitahu saat pampers/ popok tidak nyaman
- Semangat dalam proses toilet training
Satu lagi yang perlu diperhatikan adalah kesiapan orang tua sendiri dalam mengajarkan. Mari bertanya pada diri sendiri apakah kita telah siap untuk mengajarkan anak secara baik dan benar, dikarenakan dibutuhkan kesabaran dan perhatian ekstra dalam supaya anak anda dapat menangkap maksud yang diinginkan. Jangan sampai dikarenakan orang tuanya sendiri yang belum siap akan menjadi lebih mudah marah dan membentak, hal ini bisa berdampak buruh terhadap sisi psikologis dan kepribadian sang anak.
Baca juga : Pentingnya ASI untuk bayi yang baru lahir
Kesalahan yang sering dilakukan orang tua saat memberikan toilet training
- Mengajarkan toilet training pada anak yang secara fisik dan emosional belum siap. Jangan memaksakan kehendak orang tua kepada si kecil yang ternyata belum memiliki kesiapan, karena tindakan seperti ini dapat membuat anak malahan takut pergi ke toilet dan dapat menyebabkan stress. Tentu saja anda tidak mau sampai hal ini terjadi bukan.
- Orang tua sendiri lha yang harus mengetahui apakah anak telah siap atau belum, jangan membandingkan dengan anak orang lain yang mungkin dengan usia yang sama telah bisa. Karena tumbuh kembang anak-anak berbeda satu dengan yang lainnya.
- Saat ideal untuk mulai memberikan pengajaran umumnya saat anak kurang lebih berusia 1 setengah tahun sampai dengan 2 setengah tahun.
- Mengikuti aturan orang lain, tiap orang tua mempunyai caranya tersendiri dalam mengajar si kecil. Jangan mengira cara orang lain pasti bisa langsung diterapkan pada anak anda dengan hasil yang sama. Lebih baik dengan memahami caranya lalu lakukan sedikit penyesuaian yang sekiranya berkenan bagi anak anda.
- Jangan menghukum anak apabila gagal, ini merupakan langkah yang sangat-sangat salah, dengan marah ataupun menghukum tidak akan menjadikan masalah tersebut selesai. Anak yang belum mengerti atau menolak merupakan hal yang wajar terjadi di awal-awal. Jangan sampai dengan cara anda marah dan menghukum malah akan menjadikan anak untuk malas belajar, mereka bisa trauma kalau gagal akan dimarahin.
Tips sukses dalam mengajarkan toilet training
- Sabar dan konsisten dalam melakukan pengajaran
- Menjadikan toilet tempat yang menarik dan menyenangkan. Bisa dengan menaruh mainan di toilet, membuat toilet lebih berwarna, memberikan music yang disenangi anak di dalam toilet.
- Menggunakan pispot, bagi sebagian anak mungkin malas pergi ke toilet dengan segudang alasannya. Akalin dengan menggunakan pispot awal-awalnya untuk memancing keinginan anak buang air selain di pampers. Tapi jangan jadikan kebiasaan ya, ingat tujuan akhirnya adalah mengajarkan anak agar mau buang air di toilet.
Keuntungan yang didapat dari toilet training
- Anak bisa menjadi pribadi yang lebih disiplin, pentingnya mengajarkan kedisplinan sejak dini dapat membantu proses tumbuh kembang anak menjadi pribadi yang baik dan menyenangkan.
- Mengajarkan anak tentang tanggung jawab, melatih anak agar tidak buang air sembarangan selain di toilet merupakan bentuk tanggung jawab personal. Tidak merepotkan orang tua dan lingkungan sekitar dari efek buang air sembarangan.
- Membantu anak tidak mengompol, apabila telah terbiasa buang air di toilet akan menimbulkan pemikiran tersendiri yang tertanam di dalam benak bahwa tempat yang benar buang air adalah di toilet. Sehingga akan lebih mudah bagi anak terbangun dari tidurnya saat ingin melakukan aktivitas buang air.
- Mengajarkan kemandirian, membuat anak respect terhadap diri sendiri, bahwa kegiatan yang dilakukan akan memiliki dampak yang baik maupun buruk bagi diri sendiri ataupun lingkungan sekitarnya.
Baca juga :