Kebiasaan Orang Tua yang Membuat Anak Tidak Percaya Diri - Papiilio

Kebiasaan Orang Tua yang Membuat Anak Tidak Percaya Diri

PapiiLio – Kurang nya rasa percaya diri yang dimiliki anak bisa berdampak pada kehidupan sosialnya di kemudian hari. Dimana mereka cenderung akan tumbuh menjadi anak yang tidak mudah bergaul dan tertutup, karenanya penting sekali untuk mengajarkan anak menjadi percaya diri sejak usia mereka masi dini. Perbanyak interaksi dengan teman-teman sebaya atau bisa dengan mengajak anak untuk berkumpul bersama keluarga besar.

anak-kurang-percaya-diri

Bisa juga dengan memasukkan mereka ke sekolah karena disana mereka dapat belajar caranya bersosialiasi dan mendapatkan pelajaran yang belum tentu di dapat di rumah. Banyak sekali cara yang bisa dilakukan oleh orang tua agar anaknya tidak menjadi rendah diri.

Tapi taukah anda anak bisa menjadi tidak percaya diri karena kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua mereka sendiri baik itu disadari ataupun tanpa sadar. Faktor orang tua sangat berpengaruh penting di dalam tahapan tumbuh kembang sifat dan sikap anak.

Kebiasaan apa yang ternyata dapat membuat anak menjadi rendah diri?


1.Selalu membantu si kecil dalam melakukan apapun

Dalam tahapan tumbuh kembang si kecil wajar saja apabila orang tua membantu si kecil dalam melakukan sesuatu yang belum bisa dilakukan atau masi belum lancar. Tapi dengan terus menerus membantu ternyata juga dapat berdampak buruk pada mental si kecil karena mereka akan susah untuk mandiri, atau mereka akan ketergantungan dengan orang tua dalam menyelesaikan masalah.

Sebaiknya orang tua juga dapat membagi porsi antara mengajarkan, membantu dan mensupport si kecil dalam melakukan sesuatu. Jangan semuanya harus selesai dengan cepat dan perfect, namanya juga si kecil masi dalam tahapan belajar jadi wajar saja apabila melakukan sebuah kesalahan. Melatih si kecil untuk menikmati proses menyelesaikan sebuah masalah akan baik untuk karakter anak sehingga mereka tidak mudah untuk menyerah.

2.Jarang memuji perbuatan baik yang dilakukan anak

Sesekali pujian juga diperlukan oleh si kecil apabila mereka telah selesai mengerjakan sesuatu dengan baik, misalnya nilau ujian mendapat nilai bagus atau bisa merapikan mainan mereka sendiri. Dengan memuji dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dan juga anak dapat mengetahui bahwa tindakan yang mereka lakukan sudah benar.

Kalau anda tipikal orang tua yang tidak bisa memuji melalui kata-kata mungkin bisa dengan menepuk-nepuk kepala, memeluk atau memberikan gesture bahwa anda bangga dengan tindakan yang telah anak anda lakukan.

3.Terlalu sering mengkritik

Mengkritik anak apabila mereka melakukan kesalahan memang merupakan hal yang baik, sehingga mereka bisa mengetahui dan memperbaiki ke depannya. Tapi jangan juga terus-terusan mengkritik tanpa membantu atau memberikan solusi, karena dengan anda mengkritik terus-menerus akan menggambarkan bahwa apa yang anak lakukan akan selalu salah di mata anda sehingga mereka cenderung akan takut dan tidak percaya diri.

Cobalah sekaligus memberikan solusi apabila anak melakukan kesalahan, hal ini akan lebih baik dibanding hanya dengan memberikan kritik saja bukan. Dengan begini juga akan membuat bonding antara anak dan orang tua menjadi lebih baik.

4.Sering membandingkan dengan anak lain

“Temanmu nilai ujiannya bagus kog kamu nilainya jelek?”

“Liat tuh anak teman mama menang lomba nyanyi”

Tidak ada individu yang senang dibandingkan dengan yang lain, apabila anda termasuk orang yang senang membandingkan orang sebaiknya anda berhenti sekarang juga. Karena tidak ada hal positif yang kita dapat dengan membandingkan kehidupan kita dengan orang lain.

Mungkin maksud anda baik agar anak dapat mengikuti jejak atau berkompetisi, tapi tidak selamanya anak bakalan menangkap serupa dengan yang orang tua inginkan. Hal seperti ini malahan biasanya akan membuat anak kehilangan rasa percaya diri mereka lho. Mereka bakalan menjadi rendah diri karena tidak bisa melakukan yang orang lain bisa lakukan.

Baca juga :



5.Mendikte semua pergerakan anak

Jangan anggap anak anda sebagai mainan remote control yang dapat anda kendalikan sepenuhnya, ada tahapan dimana mereka telah menjadi dewasa dan memiliki pemikiran sendiri tentang apa yang mereka sukai dan ingin dilakukan. Tidak selamanya yang diinginkan oleh orang tua wajib dilakukan oleh anaknya sendiri.

Terkadang ambisi orang tua dipaksakan kepada anak, misalnya dulu orang tua nya gagal masuk sekolah kedokteran. Malahan anaknya yang disuruh belajar agar berhasil masuk sekolah kedokteran, padahal belum tentu itu yang diinginkan oleh anak. Boleh saja memaksakan ambisi selama itu baik dan tentunya sejalan dengan pemikiran dan minat anak.

6.Sering marah atau menghukum ketika anak berbuat salah

Memberikan efek jera memang bisa dengan berbagai macam cara tergantung dari cara didik yang dilakukan oleh orang tua masing-masing. Tapi jangan sampai dengan cara anda tersebut malahan membuat anak merasa kurang percaya diri. Cobalah untuk berpikiran positif sebelum anda memutuskan untuk memarahi atau menghukum anak.

Tetapkan batasan dalam menghukum anak yang sewajarnya. Tidak disarankan untuk memukul, mengurung atau melakukan tindak kekerasan lainnya. Masi banyak cara yang bisa anda pilih dalam memberitahukan bahwa anak telah melakukan kesalahan.

7.Menilai kepintaran anak dari nilai yang didapat di sekolah

Banyak orang sukses di luar sana yang tidak menyelesaikan kuliah mereka, jadi jangan sampai nilai akademis menjadi patokan anda dalam menilai kepintaran yang dimiliki oleh anak. Tidak semua anak bisa mahir dalam berbagai bidang, bisa jadi mereka kurang tertarik tentang bidang tersebut sehingga tidak ada niat untuk belajar.

Cobalah untuk menggali lebih dalam tentang hal-hal yang sekiranya disukai oleh anak. Sekolah dan nilai memang penting tapi bukan segalanya.

8.Orang tua memperlihatkan sikap rendah diri di depan anak

Mungkin anda orang yang tidak percaya diri dan hal ini akan menurun kepada anak, bukan turun berdasarkan genetik tapi dari kebiasaan yang anak lihat sehari-hari. Orang tua menjadi sosok panutan bagi anak, jadi apa yang dilakukan dan dilihat oleh anak bisa saja di tiru atau menjadi kebiasaan.
Sebaiknya anda tidak memperlihatkan sikap rendah diri di depan anak sehingga anak tidak bertingkah laku yang sama kelak.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel