Perkembangan Bahasa Anak Usia 0-3 Tahun
12:16:00 PM
PapiiLio – Perkembangan bahasa anak telah dimulai bahkan dari saat mereka baru saja dilahirkan. Bahasa yang pertama kali digunakan si kecil sebagai sarana komunikasi adalah berupa tangisan. Karena melalui tangisan merupakan cara satu-satunya bagi si kecil dalam menyampaikan apa yang diinginkan kepada orang-orang yang berada di sekitarnya. Selain tangisan juga terdapat ekspresi wajah ataupun gerakan.
Seiring dengan pertambahan usia tentu juga perkembangan bahasa si kecil akan ikut mengalami peningkatan juga bukan. Jangan sampai anda kaget dan takjub dengan perkembangan yang diperlihatkan oleh anak, karena tidak terasa tiba-tiba si kecil akan mulai menjadi lantih ataupun fasih dalam berkomunikasi.
Tahapan ini terdiri dari tangisan, teriakan, hingga tertawa dimana merupakan cara mereka dalam mengeskpresikan apa yang sedang dirasakan ataupun diinginkan. Tahapan ini akan meningkat seiring dengan berjalannya waktu sehingga akan menjadi lebih mahir dalam komunikasi verbal walaupun masi terdengar berantakan atau tidak jelas dalam pengucapan. Namanya juga tahapan belajar ya.
2.Tahap Linguistik
Tahapan dimana si kecil akan mulai belajar bagaimana caranya merangkai kata menjadi sebuah kalimat. Sehingga orang-orang yang berada di sekitar akan menangkap apa yang diinginkan si kecil secara lebih baik. Tahapan ini bervariasi tergantung tumbuh kembang si kecil dan faktor lingkungan, biasanya akan dimulai pada usia 1-2 tahun. Apabila telah mencapai usia 2 tahun lebih tapi belum ada tanda-tanda anak sampai dengan tahapan ini mungkin bisa jadi pertanda si kecil mengalami speech delay atau telat berbicara.
Baca juga : Cara mengatasi speech delay pada si kecil
Usia 1-2 tahun
Usia 2-3 tahun
Perkembangan bahasa anak ketika telah berada di usia 3 tahun sudah sangat meningkat atau kompleks, seiring dengan pertambahan kosakata yang dimiliki mereka telah dapat berkomunikasi layak nya orang dewasa tapi dengan tingkat pemahaman yang belum pada tahapan mengerti semua dengan apa yang mereka katakan.
Kemampuan si kecil dalam berkomunikasi bisa menjadi salah satu indikator dalam tahapan tumbuh kembang anak karena akan menyangkut pada kemampuan sensorik, kemampuan kognitif, perkembangan emosi, dan sisi psikologis. Jadi penting sekali bagi orang tua untuk melakukan stimulasi sejak usia dini agar perkembangan bahasa yang dimiliki anak kita tidak mengalami hambatan atau tidak berkembang sebagaimana mestinya.
Baca juga : Panduan lengkap mengajar anak berbicara
Karena seperti yang kita ketahui anak kecil ibarat spon yang akan menyerap apa yang dia lihat dan rasakan terhadap lingkungan sekitarnya. Jadi faktor lingkungan dan pola asuh dari orang tua akan memberikan dampak yang sangat besar bagi tumbuh kembang bahasa anak.
Tak sedikit anak yang tidak berkembang sesuai dengan tahapan usianya karena kurangnya perhatian dari orang tua dalam memberikan pengajaran. Padahal anak usia dini sangat mudah dalam menyerap atau belajar segala sesuatu yang mereka lihat ataupun dengar, sehingga mereka akan lebih gampang dalam menirukan. Jadi orang tua diharap jangan menyepelekan kemampuan berbahasa anak.
Baca juga : Milestones si kecil yang perlu diperhatikan oleh orang tua
Seiring dengan pertambahan usia tentu juga perkembangan bahasa si kecil akan ikut mengalami peningkatan juga bukan. Jangan sampai anda kaget dan takjub dengan perkembangan yang diperlihatkan oleh anak, karena tidak terasa tiba-tiba si kecil akan mulai menjadi lantih ataupun fasih dalam berkomunikasi.
Secara garis besar pekembangan bahasa anak akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1.Tahap PralinguistikTahapan ini terdiri dari tangisan, teriakan, hingga tertawa dimana merupakan cara mereka dalam mengeskpresikan apa yang sedang dirasakan ataupun diinginkan. Tahapan ini akan meningkat seiring dengan berjalannya waktu sehingga akan menjadi lebih mahir dalam komunikasi verbal walaupun masi terdengar berantakan atau tidak jelas dalam pengucapan. Namanya juga tahapan belajar ya.
2.Tahap Linguistik
Tahapan dimana si kecil akan mulai belajar bagaimana caranya merangkai kata menjadi sebuah kalimat. Sehingga orang-orang yang berada di sekitar akan menangkap apa yang diinginkan si kecil secara lebih baik. Tahapan ini bervariasi tergantung tumbuh kembang si kecil dan faktor lingkungan, biasanya akan dimulai pada usia 1-2 tahun. Apabila telah mencapai usia 2 tahun lebih tapi belum ada tanda-tanda anak sampai dengan tahapan ini mungkin bisa jadi pertanda si kecil mengalami speech delay atau telat berbicara.
Baca juga : Cara mengatasi speech delay pada si kecil
Perkembangan bahasa anak sesuai dengan tahapan usia
Usia 0-1 tahun- Melakukan respon terhadap suara, misalnya dengan menoleh atau menuju asal suara
- Mengerti saat namanya dipanggil
- Melihat ke arah yang kita tunjuk
- Bisa menunjuk kepada suatu benda yang diinginkan
- Bisa melambaikan tangan sesuai dengan instruksi
- Bisa bertepuk tangan
- Sudah bisa babbling ( ma-ma, pa-pa, da-da )
- Sudah bisa mengucapakan minimal satu kata
Usia 1-2 tahun
- Sudah bisa mengikuti instruksi sederhana
- Sudah paham dengan anggota tubuh
- Sudah bisa menarik perhatian orang dengan cara menunjuk sesuatu
- Bisa menjelaskan atau mendeskripsikan gambar
- Meniru tingkah laku orang sekitar
- Pertambahan kosakata semakin meningkat tiap minggunya
Usia 2-3 tahun
- Sudah bisa menunjuk gambar pada buku
- Sudah bisa merangkai kata-kata menjadi kalimat
- Cara pengucapan sudah semakin jelas dan mudah dimengerti
- Telah bisa mengikuti instruksi
- Kosakata yang dimiliki minimal 100 kata-kata
Perkembangan bahasa anak ketika telah berada di usia 3 tahun sudah sangat meningkat atau kompleks, seiring dengan pertambahan kosakata yang dimiliki mereka telah dapat berkomunikasi layak nya orang dewasa tapi dengan tingkat pemahaman yang belum pada tahapan mengerti semua dengan apa yang mereka katakan.
Kemampuan si kecil dalam berkomunikasi bisa menjadi salah satu indikator dalam tahapan tumbuh kembang anak karena akan menyangkut pada kemampuan sensorik, kemampuan kognitif, perkembangan emosi, dan sisi psikologis. Jadi penting sekali bagi orang tua untuk melakukan stimulasi sejak usia dini agar perkembangan bahasa yang dimiliki anak kita tidak mengalami hambatan atau tidak berkembang sebagaimana mestinya.
Baca juga : Panduan lengkap mengajar anak berbicara
Karena seperti yang kita ketahui anak kecil ibarat spon yang akan menyerap apa yang dia lihat dan rasakan terhadap lingkungan sekitarnya. Jadi faktor lingkungan dan pola asuh dari orang tua akan memberikan dampak yang sangat besar bagi tumbuh kembang bahasa anak.
Tak sedikit anak yang tidak berkembang sesuai dengan tahapan usianya karena kurangnya perhatian dari orang tua dalam memberikan pengajaran. Padahal anak usia dini sangat mudah dalam menyerap atau belajar segala sesuatu yang mereka lihat ataupun dengar, sehingga mereka akan lebih gampang dalam menirukan. Jadi orang tua diharap jangan menyepelekan kemampuan berbahasa anak.
Baca juga : Milestones si kecil yang perlu diperhatikan oleh orang tua