Tengkurap Pada Bayi Apa Manfaatnya?
10:29:00 AM
PapiiLio – Fase tengkurap pada bayi biasanya akan dimulai saat memasuki usia 4-6 bulan, tengkurap sendiri merupakan salah satu fase penting yang tidak boleh dilewatkan oleh si kecil. Sering-seringlah untuk memposisikan bayi dalam keadaan tengkurap agar dapat membantu merangsang perkembangan sistem motoriknya dan juga dapat membantu dalam memperkuat otot tubuh bagian atas. Biasanya si kecil akan mulai bisa tengkurap sendiri tanpa bantuan orang lain ketika sudah kuat menopang kepalanya.
Dari awal kelahiran hingga usia 1 bulan biasanya bayi hanya bisa tidur satu posisi saja tanpa banyak bergerak.
Usia 1-2 bulan
Di saat si kecil telah mencapai usia 1 bulan biasanya mereka akan mulai belejar caranya memiringkan badan mereka sendiri tanpa bantuan orang lain.
Usia 2-3 bulan
Tak sedikit bayi yang mulai mengerti caranya berguling-guling dan mungkin tanpa sengaja berada pada posisi tengkurap tanpa mereka sadari. Tapi biasanya tidak akan bisa kembali pada posisi terlentang tanpa dibantu.
Usia 3-4 bulan
Pada usia segini biasanya otot pada bagian leher telah menjadi lebih kuat dalam menopang kepalanya agar bisa berdiri tegak, dan pada usia ini si kecil telah bisa balik terlentang sendiri dari posisi tengkurap. Rajin-rajinlah melakukan sesi tummy time apabila anak belum menunjukkan tanda-tanda bisa berguling, lakukan sehari kurang lebih selama 15 menit.
Usia 4-6 bulan
Inilat saat yang ditunggu-tunggu oleh orang tua manakala si kecil telah benar-benar bisa tengkurap dan terlentang sendiri dengan mudah dan tanpa bantuan dari orang tua, perlu ditingkatkan kewaspadaan dalam menjaga anak yang telah bisa tengkurap karena si kecil akan lebih aktif dan tidak tertutup kemungkinan bisa jatuh dari ranjang apabila tidak dijaga dengan baik.
Baca juga : Pentingnya sunat pada anak laki-laki
Usia di atas 6 bulan
Setelah fasih tengkurap dan otot bagian atas telah jauh menjadi lebih kuat maka tiba saatnya si kecil akan belajar merangkak.
Posisi tengkurap pada bayi sejak usia dini memang tidak terlalu disarankan, sebaiknya pada usia 3-6 bulan barusan bayi diposisikan tengkurap untuk menghindari SIDS atau sindrom kematian mendadak pada bayi yang berusia di bawah 1 tahun, sindrom ini sering dikaitkan dengan posisi tidur si kecil.
Begini beberapa cara yang bisa dipraktekkan oleh orang tua dalam melatih anak agar cepat bisa tengkurap :
1.Tummy time
Tummy time adalah cara dimana orang tua memposisikan anak dalam keadaan tengkurap, biasanya 1x sesi dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Cara ini terbukti ampuh untuk merangsang perkembangan motorik kasar dan juga melatih otot bagian tubuh atas. Usahakan melakukan ini di tempat yang bersih dan nyaman bagi si kecil, selain itu apabila si kecil menunjukkan tanda-tanda tidak wajar atau menjadi rewel jangan terlalu dipaksakan.
2.Menggunakan mainan yang disukai
Memancing si kecil untuk meraih mainan yang disukai juga bisa menjadi salah satu cara yang bisa digunakan, posisikan mainan yang disukai berada disamping tubuh si kecil sehingga mereka akan berusaha untuk menggapainya. Gunakan mainan yang berwarna-warni atau yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian sehingga bisa menarik minat mereka.
Baca juga : Penyebab dan cara mengobati anak yang mengidap ADHD
3.Merubah posisi menyusui
Bisa dengan cara memposisikan bayi dalam keadaan tengkurap di atas perut saat sedang menyusui, gunanya untuk membuat bayi merasa nyaman dengan posisi tengkurap sehingga akan lebih mudah dalam mengajarkan kelak. Selain itu juga dapat membantu melatih keseimbangan si kecil dan juga meningkatkan bonding antara anak dan ibu.
Tumbuh kembang anak memang selalu menarik untuk diikuti dan diperhatikan, tapi juga tumbuh kembang yang tidak sesuai atau terlambat dapat membuat orang tua menjadi resah dan kepikiran. Salah satunya dengan fase tengkurap, tak sedikit anak-anak yang belum bisa tengkurap dibandingkan dengan usianya. Apakah kira-kira yang menjadi faktor keterlambatan anak belum bisa tengkurap?
1.Terlalu sering di gendong
Sapa sih orang tua yang tidak senang menggendong anak nya yang sedang gemes-gemesnya, tapi menggendong terlalu sering ternyata juga dapat menyebabkan pengaruh buruk kepada perkembangan gerak anak. Karena si kecil yang terlalu sering digendong akan menjadi terbatas ruang gerak nya dan juga bisa menyebabkan mereka menjadi malas untuk bergerak dan selalu ingin digendong.
2.Kurang stimulasi
Stimulasi sangat penting terlebih bagi anak yang sekiranya mengalami keterlambatan dalam melakukan sesuatu, karena dengan bantuan stimulasi akan membantu mempercepat proses pembelajaran. Sebaiknya orang tua rutin melakukan stimulasi agar tahapan tumbuh kembang motorik anak berkembang.
3.Kelebihan atau kekurangan berat badan
Berat badan merupakan faktor penting dalam proses tengkurap anak, apabila kelebihan berat badan cenderung akan membuat anak susah bergerak secara leluasa dan apabila kekurangan berat badan akan membuat anak kurang tenaga dalam menopang badan tubuhnya. Perhatikan berat badan anak agar sesuai dengan usianya, sehingga si kecil tidak mengalami obesitas ataupun kekurangan gizi.
Baca juga : Panduan lengkap bagi anda ibu yang ingin menyusui
4.Perkembangan motorik lambat
Perkembangan motorik akan berkembang seiring dengan pertambahan usia, tapi dalam beberapa kasus memang ada anak yang lebih lambat dalam perkembangan motorik baik itu motorik kasar atau halusnya. Motorik halus seperti memegang benda atau memindakan barang, motorik kasar seperti tengkurap, merangkak atau duduk.
5.Perkembangan kognitif lambat
Selain perkembangan motorik ada juga yang mesti diperhatikan oleh orang tua yaitu perkembangan kognitif dimana kemampuan berpikir, kemampuan mengingat atau memecahkan masalah. Perkembangan kognitif menjadi lambat bisa disebabkan oleh kurangnya komunikasi atau stimulasi yang didapatkan oleh si kecil.
6.Kurangnya komunikasi
Komunikasi antara orang tua dan si kecil merupakan bagian dari stimulasi yang wajib dilakukan oleh orang tua secara berkala dan terus-menerus agar anak menjadi cepat paham apa yang dimaksudkan oleh orang tua. Bagi anak yang kurang diajak berkomunikasi akan mempengaruhi tumbuh kembangnya, biasanya respon yang dimiliki oleh anak akan menjadi berkurang.

Fase-fase sebelum bayi bisa tengkurap
Usia 0-1 bulanDari awal kelahiran hingga usia 1 bulan biasanya bayi hanya bisa tidur satu posisi saja tanpa banyak bergerak.
Usia 1-2 bulan
Di saat si kecil telah mencapai usia 1 bulan biasanya mereka akan mulai belejar caranya memiringkan badan mereka sendiri tanpa bantuan orang lain.
Usia 2-3 bulan
Tak sedikit bayi yang mulai mengerti caranya berguling-guling dan mungkin tanpa sengaja berada pada posisi tengkurap tanpa mereka sadari. Tapi biasanya tidak akan bisa kembali pada posisi terlentang tanpa dibantu.
Usia 3-4 bulan
Pada usia segini biasanya otot pada bagian leher telah menjadi lebih kuat dalam menopang kepalanya agar bisa berdiri tegak, dan pada usia ini si kecil telah bisa balik terlentang sendiri dari posisi tengkurap. Rajin-rajinlah melakukan sesi tummy time apabila anak belum menunjukkan tanda-tanda bisa berguling, lakukan sehari kurang lebih selama 15 menit.
Usia 4-6 bulan
Inilat saat yang ditunggu-tunggu oleh orang tua manakala si kecil telah benar-benar bisa tengkurap dan terlentang sendiri dengan mudah dan tanpa bantuan dari orang tua, perlu ditingkatkan kewaspadaan dalam menjaga anak yang telah bisa tengkurap karena si kecil akan lebih aktif dan tidak tertutup kemungkinan bisa jatuh dari ranjang apabila tidak dijaga dengan baik.
Baca juga : Pentingnya sunat pada anak laki-laki
Usia di atas 6 bulan
Setelah fasih tengkurap dan otot bagian atas telah jauh menjadi lebih kuat maka tiba saatnya si kecil akan belajar merangkak.
Apa yang harus dilakukan apabila si kecil belum menunjukkan tanda-tanda ingin tengkurap?
Begini beberapa cara yang bisa dipraktekkan oleh orang tua dalam melatih anak agar cepat bisa tengkurap :
1.Tummy time
Tummy time adalah cara dimana orang tua memposisikan anak dalam keadaan tengkurap, biasanya 1x sesi dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Cara ini terbukti ampuh untuk merangsang perkembangan motorik kasar dan juga melatih otot bagian tubuh atas. Usahakan melakukan ini di tempat yang bersih dan nyaman bagi si kecil, selain itu apabila si kecil menunjukkan tanda-tanda tidak wajar atau menjadi rewel jangan terlalu dipaksakan.
2.Menggunakan mainan yang disukai
Memancing si kecil untuk meraih mainan yang disukai juga bisa menjadi salah satu cara yang bisa digunakan, posisikan mainan yang disukai berada disamping tubuh si kecil sehingga mereka akan berusaha untuk menggapainya. Gunakan mainan yang berwarna-warni atau yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian sehingga bisa menarik minat mereka.
Baca juga : Penyebab dan cara mengobati anak yang mengidap ADHD
3.Merubah posisi menyusui
Bisa dengan cara memposisikan bayi dalam keadaan tengkurap di atas perut saat sedang menyusui, gunanya untuk membuat bayi merasa nyaman dengan posisi tengkurap sehingga akan lebih mudah dalam mengajarkan kelak. Selain itu juga dapat membantu melatih keseimbangan si kecil dan juga meningkatkan bonding antara anak dan ibu.

Apa yang menjadi penyebab anak terlambat tengkurap?
1.Terlalu sering di gendong
Sapa sih orang tua yang tidak senang menggendong anak nya yang sedang gemes-gemesnya, tapi menggendong terlalu sering ternyata juga dapat menyebabkan pengaruh buruk kepada perkembangan gerak anak. Karena si kecil yang terlalu sering digendong akan menjadi terbatas ruang gerak nya dan juga bisa menyebabkan mereka menjadi malas untuk bergerak dan selalu ingin digendong.
2.Kurang stimulasi
Stimulasi sangat penting terlebih bagi anak yang sekiranya mengalami keterlambatan dalam melakukan sesuatu, karena dengan bantuan stimulasi akan membantu mempercepat proses pembelajaran. Sebaiknya orang tua rutin melakukan stimulasi agar tahapan tumbuh kembang motorik anak berkembang.
3.Kelebihan atau kekurangan berat badan
Berat badan merupakan faktor penting dalam proses tengkurap anak, apabila kelebihan berat badan cenderung akan membuat anak susah bergerak secara leluasa dan apabila kekurangan berat badan akan membuat anak kurang tenaga dalam menopang badan tubuhnya. Perhatikan berat badan anak agar sesuai dengan usianya, sehingga si kecil tidak mengalami obesitas ataupun kekurangan gizi.
Baca juga : Panduan lengkap bagi anda ibu yang ingin menyusui
4.Perkembangan motorik lambat
Perkembangan motorik akan berkembang seiring dengan pertambahan usia, tapi dalam beberapa kasus memang ada anak yang lebih lambat dalam perkembangan motorik baik itu motorik kasar atau halusnya. Motorik halus seperti memegang benda atau memindakan barang, motorik kasar seperti tengkurap, merangkak atau duduk.
5.Perkembangan kognitif lambat
Selain perkembangan motorik ada juga yang mesti diperhatikan oleh orang tua yaitu perkembangan kognitif dimana kemampuan berpikir, kemampuan mengingat atau memecahkan masalah. Perkembangan kognitif menjadi lambat bisa disebabkan oleh kurangnya komunikasi atau stimulasi yang didapatkan oleh si kecil.
6.Kurangnya komunikasi
Komunikasi antara orang tua dan si kecil merupakan bagian dari stimulasi yang wajib dilakukan oleh orang tua secara berkala dan terus-menerus agar anak menjadi cepat paham apa yang dimaksudkan oleh orang tua. Bagi anak yang kurang diajak berkomunikasi akan mempengaruhi tumbuh kembangnya, biasanya respon yang dimiliki oleh anak akan menjadi berkurang.
Manfaat yang didapat dari posisi tengkurap
- Mengasah motorik kasar
- Membantu memperkuat otot tubuh bagian atas terutama leher
- Melatih otot utama yang digunakan untuk merangkak, duduk hingga berjalan
- Meningkatkan perkembangan kognitif
- Mencegah kepala peyang karena posisi terlentang
- Merangsang anak untuk lebih banyak bergerak
