Sunat - Manfaat, Resiko dan Metode yang Digunakan - Papiilio

Sunat - Manfaat, Resiko dan Metode yang Digunakan

Apa itu sunat?

Sunat adalah proses pemotongan / pembedahan kulit kulup yang menutup area kepala penis

anak-laki-laki-sunat

PapiiLio - Bagi anda yang mempunyai anak laki-laki pasti mempunyai pertanyaan yang kurang lebih sama. Kapan saat yang tepat untuk si kecil di sunat? Bolehkah si kecil di sunat sesaat setelah dilahirkan? Atau tehnik terbaik yang digunakan untuk menyunat?

Tenang saja karena artikel ini akan membahas dan menjawab semua yang menjadi pertanyaan anda. Sebelum masuk dalam pokok pembahasan alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengapa laki-laki mesti disunat bukan? Selain karena faktor tradisi ataupun diajarkan di dalam agama, ternyata sunat juga baik bagi kesehatan laki-laki lho. Kog bisa begitu?

Manfaat sunat bagi kesehatan

Tidak hanya memiliki keuntungan, ternyata sunat juga memiliki resiko. Tapi setelah ditimbang-timbang ternyata manfaat yang didapat dari sunat lebih banyak dibandingkan dengan kerugian yang dihasilkan. Kira-kira ap saja nih manfaat dari sunat?

1.Lebih mudah dalam membersihkan
Dikarenakan kulit sekitar kuncup penis telah dipotong, maka akan jauh lebih mudah dalam membersihkan. Penting sekali untuk menjaga kebersihan dan tetap higienis agar tidak mudah terpapar bakteri.

2.Menurunkan resiko penyakit
Pada laki-laki yang tidak disunat akan memiliki resiko lebih tinggi bakal terkena penyakit antara lain :

  • Infeksi saluran kemih ( ISK ), kondisi dimana terjadinya infeksi pada saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri. Bisa menimbulkan rasa sakit saat buang air kecil dan juga menjadi lebih sering buang air kecil.
  • Fimosis, kondisi dimana kulup akan melekat pada kepala penis sehingga tidak dapat ditarik ke belakang hingga melewati area kepala penis. Umumnya terjadi pada usia 2-6 tahun.
  • Infeksi menular seksual, ada banyak sekali jenis dari infeksi ini dan salah satu penyebab nya karena tidak di sunat.
  • Kanker prostat, dengan sunat telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker prostat lho
  • Kanker penis, suatu kondisi yang terbilang cukup langka tapi dengan sunat lebih bisa meminimalisir untuk tidak terjangkit
  • HIV, menurunkan resiko sekitar 60% bagi anda yang memutuskan untuk sunat. 

Apabila telah terjadi tanda-tanda infeksi sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter agar tidak menjadi terlalu parah dan dapat segera di obati.

Baca juga : Ciri-ciri anak ADHD dan cara mengatasinya

3.Mencegah peradangan
Kulup yang tidak dipotong cenderung akan lebih mudah menumpuk kotoran atau bakteri, sehingga kondisi seperti ini bakal meningkatkan resiko terjadinya peradangan di sekitar area penis.

Setelah menelaah manfaat dari sunat, perlu juga anda ketahui resiko terjadinya komplikasi walaupun persentase nya sangat kecil. Beberapa contoh komplikasi yang mungkin saja bisa terjadi :

  • Terjadinya infeksi, peradangan hingga pendarahan
  • Proses penyembuhan yang berjalan lambat
  • Pemotongan kulup yang terlalu panjang atau pendek
  • Rasa nyeri saat ereksi
  • Cedera pada penis seperti nekrosis penis dan fistula uretral

Umur berapa yang tepat untuk sunat?

Tidak ada patokan yang pasti untuk masalah umur tapi sebaiknya dilakukan sebelum masa pubertas, semua balik lagi tergantung kesiapan dan kebutuhan. Tapi banyak yang berpikir bahwa semakin cepat sunat maka semakin baik, tak sedikit orang tua yang memutuskan menyunat anak laki-lakinya setelah kelahiran.

sunat-anak-laki-laki

Jadi apakah benar bahwa sunat akan lebih baik dilakukan pada saat bayi?

Beberapa alasan yang menguatkan sunat sebaiknya dilakukan sejak saat bayi :

  • Regenerasi sel bayi merupakan yang terbaik sehingga proses penyembuhan akan jauh lebih mudah dan lebih cepat
  • Mengurangi dampak psikologis, karena belum mengetahui apa yang terjadi maka tidak bakalan mengalami trauma

Sebelum anda memutuskan menyunat saat bayi alangkah baiknya mendiskusikan terlebih dahulu dengan dokter yang kompeten dikarenakan perlunya anestesi sebelum proses penyunatan. Dan tidak semua bayi bisa langsung segera disunat ya, perlu dilihat juga dari kondisi si kecil apakah sehat dan tidak memiliki masalah-masalah saat kelahiran. Pada bayi premature sebaiknya tidak disunat terlebih dahulu.

Apa saja yang perlu diperhatikan sebelum sunat?

1.Mencari metode yang ingin digunakan

Dengan berkembangnya jaman, metode atau tehnik menyunat pun ikut berkembang. Dibawah ini beberapa metode yang bisa anda pilih :

Metode konvensional atau sirkumsisi
Ini merupakan cara yang digunakan dari jaman dahulu kala hingga sekarang, dengan menggunakan gunting atau pisau bedah langsung memotong bagian kulup, setelah itu langsung dijahit. Metode ini terbukti minim resiko dengan harga cukup terjangkau. Untuk proses penyembuhan sendiri bisa dibilang lumayan lama.

Metode klem
Kelebihan metode ini adalah minim pendarahan dan tidak memerlukan jahitan. Karena menggunakan klem yang dipasang pada batang penis, sehingga sesaat setelah dipotong bagian kulupnya maka klem tersebut yang akan berfungsi menggantikan jahitan dan akan dilepas saat sudah mengering.

Dengan metode ini proses penyembuhan akan lebih cepat dibanding metode konvensional, tapi harganya bisa dibilang cukup mahal jika anda ingin menggunakan metode ini.

Baca juga : Cara membedong bayi yang baik dan benar

Metode laser
Menggunakan pemanas elektrik yang ditembakkan untuk memotong bagian kulup, pendarahan yang terjadi bisa dibilang cukup minim tetapi memiliki resiko kepala penis bisa terpotong apabila terjadi kesalahan saat proses pelaksanaan.

Metode stapler
Kurang lebih sama dengan metode klem, selain minim pendarahan dan jahitan akan lebih kuat sayangnya anda perlu merogoh kocek yang cukup dalam bagi anda yang ingin sunat dengan metode satu ini. Biasanya metode ini digunakan bagi pria yang sudah beranjak remaja atau dewasa.

Setelah membaca 4 metode di atas apakah anda telah bisa memastikan ingin menggunakan metode yang mana? Ternyata hingga saat ini metode konvensional ternyata masih merupakan metode teraman untuk sunat.

2.Mencari orang professional yang memiliki pengalaman
Sunat bisa dilakukan oleh mantri atau dokter di rumah sakit. Carilah rekomendasi sebanyak-banyak nya dari keluarga maupun teman-teman anda untuk mencari yang terbaik dan berpengalaman.

Perawatan yang perlu dilakukan setelah sunat bagi bayi?

perawatan-setelah-sunat

Bagi anda yang memutuskan untuk menyunat si kecil di saat masi bayi bisa mencatat beberapa tips perawatan di bawah ini ya, karena tentunya bayi belum bisa mengutarakan isi hati mereka bukan.

1.Menjaga kebersihan
Jagalah kebersihan di area penis dan selangkangan bisa dengan menggunakan sabun yang direkomendasikan dan air hangat, jangan lupa untuk dikeringkan setelah itu. Penting sekali menjaga area ini agar tetap higienis untuk menghindari terjadinya iritasi hingga infeksi.

2.Melindungi bagian penis
Dalam proses penyembuhan tentunya penis akan dibalut dan akan dilepas di saat pipis bukan. Sebelum membalut kembali alangkah baiknya membersihkan terlebih dahulu bagian kepala penis dan sekitarnya, setelah itu menggunakan kasa steril untuk membalut kembali.

Baca juga : Cara cepat mengajari anak berbicara

3.Ekstra hati-hati saat memandikan bayi
Gunakan air hangat untuk memandikan bayi dan juga perhatikan area yang baru saja disunat ya. Jangan sampai menggunakan air yang terlalu panas.

4.Menggunakan popok double atau obat penghilang nyeri ( Opsional )
Menggunakan popok double untuk menjaga terhadap benturan sekiranya diperlukan dan juga  apabila bayi rewel terus menerus mungkin bisa diakibatkan rasa nyeri. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk dosis yang aman digunakan.

Segera bawa ke dokter apabila bayi anda mengalami :


  • Bayi menjadi demam
  • Bayi menjadi sulit buang air kecil
  • Bayi rewel terus-menerus
  • Bayi muntah-muntah
  • Mengalami pendarahan
  • Mengeluarkan nanah dari bekas sunat
manfaat-dan-resiko-sunat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel