ADHD – Penyebab, Ciri-ciri dan Cara Mengobati - Papiilio

ADHD – Penyebab, Ciri-ciri dan Cara Mengobati

PapiiLio - ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder ) atau bisa juga kita sebut dengan GPPH ( Gangguan Pemusatan Perhatian / HiperAktivitas ) adalah suatu kondisi kronis dimana seseorang akan mengalami kesulitan fokus, bertindak impulsif dan hiperaktif. Sampai saat ini belum diketahui penyebab utama yang menyebabkan ADHD, tetapi diduga berdasarkan faktor genetik dan faktor lingkungan.

anak-mengidap-adhd

Kondisi ini sangat umum terjadi di Indonesia dengan jumlah kasus mencapai 2 juta per tahunnya. Dan perlu diketahui bahwa ADHD beresiko lebih banyak diderita anak laki-laki dibanding anak perempuan.

ADHD sendiri tidak dapat disembuhkan sepenuhnya tapi hanya dapat diminimalisir gejala-gejalanya. Biasanya dimulai pada usia kanak-kanak dengan rentang usia 3-12 tahun, akan mengalami kesusahan dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan juga dapat berdampak pada gangguan kesehatan mental.

Daftar isi :

  • I. Ciri-ciri ADHD 
  • II. Jenis-Jenis ADHD
  • III. Cara menangani ADHD
  • IV. Cara mendidik anak ADHD
  • V. Fakta-fakta seputar ADHD
  • VI. Sesi tanya jawab

I. Ciri-ciri anak ADHD :

Untuk mengetahui anak terkena ADHD atau tidak biasanya harus menjalani tes dan tahapan evaluasi terlebih dahulu yang bisa dilakukan oleh dokter professional. Dibawah ini ciri-ciri umum pada anak yang mungkin saja bisa menjadi pertanda awal, mari kita simak :

  1. Gampang rewel
  2. Gampang gelisah
  3. Susah fokus pada sekitar
  4. Fokus pada diri sendiri
  5. Susah mengikuti instruksi
  6. Gampang lupa
  7. Susah dalam berkonsentrasi
  8. Menjadi sering melamun
  9. Berantakan
  10. Tidak disiplin
  11. Usil dan tidak sabaran
  12. Sering marah atau Tantrum
  13. Tidak bisa bermain dengan tenang
  14. Susah mengerjakan sesuatu hingga selesai
  15. Ceroboh

II. Jenis-jenis ADHD yang perlu diketahui

Dikutip berdasarkan dari American Psychiatric Association’s Diagnostic and Statistical Manual edisi V (DSM-5), ADHD bisa dibagi menjadi 3 jenis utama yaitu :

1.ADHD dominan hiperaktif dan impulsive
ADHD tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain :

  • Lebih sering berbicara
  • Lebih sering bergerak
  • Tidak tahan duduk lama-lama
  • Sering membuat gerakan kecil seperti menghentakkan kaki atau memainkan jari tangan
  • Cenderung lebih gelisah
  • Susah mengantri
  • Sering melakukan interupsi di saat orang berbicara

2.ADHD dominan ketidakmampuan dalam memberikan perhatian
ADHD tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain :

  • Menjadi lebih pelupa
  • Susah dalam berkonsentrasi
  • Susah dalam mengatur jadwal kegiatan
  • Susah mengatur prioritas dalam menjalankan tugas
  • Susah fokus disaat sedang berbicara
  • Susah menangkap perintah
  • Susah melakukan pekerjaan yang memerlukan konsentrasi berlebih

3.ADHD tipe campuran
ADHD tipe ini memiliki kombinasi gejala antara nomor 1 dan 2, selain itu memiliki kriteria antara lain :

  • Gejala yang ditunjukkan biasanya sebelum anak berusia 12 tahun
  • Gejala yang ditimbulkan terlihat dalam kondisi sehari-hari dimanapun dia berada
  • Mempengaruhi kegiatan dan aktivitas sosial penderita ADHD

Beberapa faktor pendukung yang bisa memicu terjadinya ADHD

Selain faktor genetik dan faktor lingkungan ternyata ada juga beberapa hal lain yang bisa memicu, antara lain adalah :

  • Kelahiran prematur sebelum usia kandungan 37 minggu
  • Mengalami kerusakan pada bagian otak selama di dalam kandungan
  • Mengalami kelainan pada fungsi dan struktur otak
  • Ibu stress berlebih di saat hamil
  • Ibu terlalu banyak merokok atau minum alkohol selama hamil


III. Cara menangani ADHD :

solusi-menangani-adhd

Diperlukan kesabaran bagi orang tua dalam menangani anaknya yang terkena ADHD, walaupun tidak bisa sembuh secara sepenuhnya tapi dengan cara ini terbukti bisa mengurangi gejala-gejala yang ditimbulkan. Caranya bisa melalui cara psikoterapi dan obat-obatan

Beberapa jenis psikoterapi yang bisa dicoba :

1.Terapi psikoedukasi

Dengan cara menceritakan keseharian dan kendala-kendala yang dialami selama mengalami ADHD, sehingga akan lebih gampang untuk terapis dalam menemukan solusi yang dibutuhkan bagi penderita untuk mengatasi gejala-gejala yang dialami.

2.Terapi perilaku kognitif

Dalam terapi ini akan diajarkan berbagai macam cara bagi penderita sehingga dapat merubah perilaku dan pola pikir di dalam menghadapi suatu masalah. Akan diajarkan pula solusi-solusi dalam mengatasi masalah pada situasi tertentu.

3.Pelatihan interaksi sosial

Penderita ADHD cenderung akan mengalami kesusahan dalam bersosialisasi, gunanya pelatihan ini untuk membantu penderita agar lebih gampang berbaur di dalam lingkungan social sehingga akan lebih mudah bergaul dan tau apa yang harus dilakukan.

Setelah menjalani psikoterapi bisa juga dikombinasikan dengan obat-obatan sehingga hasil yang didapatkan akan lebih maksimal

Biasanya obat yang akan diberikan adalah methylphenidate dimana berfungsi untuk menyeimbangkan senyawa kimia yang terdapat di bagian otak sehingga akan lebih mudah dalam meredam gejala ADHD. Apabila tidak cocok dengan obat satu ini bisa juga dicoba jenis lainnya :

  • Amitriptyline
  • Atomoxetine
  • Clonidine

Sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi obat-obatan alangkah baiknya untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau terapis yang mengetahui riwayat kesehatan penderita ADHD.


IV. Cara mendidik anak yang terindikasi ADHD

Pentingnya bagi orang tua untuk mengetahui terlebih dahulu apakah benar anak menderita ADHD atau cuman sekedar aktif saja. Tak sedikit anak yang aktif dapat membuat orang tua kewalahan dengan tingkah lakunya.

Biasanya orang tua yang mendampingi anak ADHD akan membutuhkan pelatihan terlebih dahulu yang berguna untuk mengetahui apa saja sekiranya perlakuan khusus yang diperlukan, sebagai contohnya :

  • Cara mengarahkan aktivitas anak sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki anak
  • Cara menyemangati anak
  • Cara menerapkan sistem pujian apabila anak bertingkah laku baik
  • Cara menghukum anak ketika perilakunya sedang kurang baik
cara-mengajar-anak-adhd

Selain pelatihan juga diperlukan pola hidup yang lebih sehat untuk meminimalisir terjadinya gangguan ADHD, apa saja sekiranya pola hidup yang perlu dijalani :
istirahat cukup

  • Pola makan dengan asupan gizi dan nutrisi yang seimbang
  • Membatasi screen time
  • Mengajarkan anak bermain di luar ruangan
  • Mengajak anak berolahraga secara rutin

Apabila ADHD dapat di deteksi secara dini dan mendapatkan penanganan secara baik maka diharapkan dapat membuat penderita lebih gampang dalam berbaur dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan dapat menjalankan kesehariannya secara normal dan lebih baik.

Baca ini : Cara membedong bayi yang baik dan benar

Panduan tambahan yang bisa anda terapkan dalam mendidik anda yang mengidap ADHD

1.Menceritakan dan mengedukasi

Pentingnya memberitahukan kondisi yang sebenarnya kepada anak agar anak menjadi lebih aware atau paham dengan kondisi yang sedang dialami. Tujuannya agar anak menjadi lebih terbuka dan dapat menceritakan kepada anda terhadap kondisi-kondisi yang mereka rasakan.

Beritahukan juga ADHD bukan penyakit yang berbahaya dan bukan berasal dari kesalahan yang mereka lakukan. Sehingga anak tidak akan menjadi down atau mengalami krisis kepercayaan diri karena sedang mengidap ADHD.

2.Jangan menjadikan ADHD sebagai tameng anak berbuat semaunya

Tetap ajarkan anak untuk bertanggung jawab terhadap kewajiban yang mereka harus selesaikan. Jangan membiasakan anak untuk berbuat semau mereka karena mereka mengidap ADHD, tetap ajarkan caranya menunaikan tugas dan tanggung jawab yang mereka harus selesaikan.

Memang mereka memiliki keterbatasan, tapi alangkah baiknya jadikan keterbatasan itu sebagai pemicu agar mereka dapat berusaha lebih keras dibanding orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka mau.

3.Jangan suka membandingkan dengan anak yang lain

Setiap anak memiliki keistimewaan nya masing-masing, jangan suka saling membandingkan dengan yang lain karena akan berdampak pada kepercayaan dirinya. Terlebih bagi anak ADHD yang susah konsisten, pujilah mereka disaat yang diperlukan baik itu hasilnya bagus ataupun kurang bagus. Jangan selalu menuntut anak untuk menjadi lebih baik dibanding anak teman anda atau anak tetangga.

4.Membantu anak dalam mengembangkan kemampuan
Tidak sedikit anak ADHD yang rendah diri karena mereka susah untuk bergaul di dalam pertemanan atau komunitas tertentu. Disini peran orang tua dalam membantu mereka dalam meningkatkan kemampuan ataupun kelebihan yang mereka miliki dengan tujuan akan memupuk rasa percaya diri mereka menjadi lebih baik. Anak yang memiliki rasa percaya diri yang baik dan kemampuan yang mumpuni akan lebih mudah dalam mengatasi kekurangan yang mereka miliki.

5.Jangan menjadi orang tua yang overprotektif

Semua orang tua di dunia pasti ingin melindungi anaknya, hal ini terdengar sangat wajar bukan. Tetapi jangan juga menjadi overprotektif karena akan membuat anak menjadi manja dan tidak bisa melakukan apa-apa.

Mereka cenderung akan tumbuh dewasa dengan bayang-bayang orang tua, semakin bertambah dewasanya umur anak maka semakin besar pula tanggung jawab yang akan mereka emban. Jangan karena pola asuh anda yang kurang tepat akan menjadikan anak anda kesusahan sendiri di masa depan.

6.Menerapkan aturan dan konsekuensi yang tegas

Akan lebih mudah dimengerti bagi anak yang mengidap ADHD apabila anda menerapkan aturan secara verbal maupun tertulis. Setiap aturan yang dilanggar maka akan mendapatkan konsekuensi, dan begitu pula sebaliknya apabila ada aturan yang dijalankan boleh sekali-kali mendapatkan reward.

Ajarkan pada anak agar tetap patuh pada aturan, diperlukan kesabaran dari orang tua karena memang tidak gampang mengajarkan hal seperti ini apabila anak anda terkena ADHD. Lakukan secara rutin dan perlahan maka lama kelamaan mereka akan mengerti.

V. Fakta-fakta seputar ADHD

1.Penyebab pasti belum diketahui sampai artikel ini dirilis

Sejauh ini bisa disebabkan baik oleh faktor genetik atau faktor lingkungan. Serta bisa juga berasal dari gen hiperaktif yang didapat dari orang tua.

2.ADHD lebih banyak menyerang anak laki-laki

Berdasarkan hasil survey dan penelitian sejauh ini memang telah menjelaskan bahwa persentase anak laki-laki yang mengidap ADHD lebih banyak dibanding anak perempuan.

3.Anak dengan ADHD sering dianggap anak nakal

Sering tantrum, tidak disiplin dan susah diam bisa menjadikan anak dikira nakal, padahal mereka mengidap ADHD dan semua itu diluar kendali mereka.

4.Tidak selamanya hiperaktif


Selama ini kebanyakan orang mengira anak ADHD selalu bertingkah impulsif dan hiperaktif, ternyata tidak selamanya gejala tersebut yang ditunjukkan.

5.Lebih gampang terlihat pada usia 8 tahun

Di bawah usia 8 tahun kebanyakan anak akan lebih susah di diagnosis ADHD karena mereka akan mudah teralihkan perhatiannya dan sering bertingkah impulsif.

6.Kebanyakan ADHD bersifat kronis
Bersifat kronis yang dimaksud disini adalah kebanyakan kasus bakal berlanjut hingga usia remaja bahkan dewasa.

7.Akan berakibat fatal apabila tidak ditangani secepatnya

Banyak anak akan mengalami kegagalan baik dalam akademis atau kehidupan sosialnya apabila telat mengetahui dan menanganinya. Sering-sering konsultasikan keadaan anak sejak dini dengan pihak professional.

Baca ini : Panduan lengkap cara mengajar anak cepat berbicara

VI. Sesi tanya jawab seputar ADHD

pertanyaan-terkait-adhd

Apakah ADHD sama dengan Autism?
Persamaan ADHD dan autism adalah :

  • Perilaku impulsif
  • Susah berkomunikasi
  • Sama-sama memiliki masalah dengan perhatian
  • Susah bersosialisasi dengan sekitar

Tapi taukah anda dibalik kesamaan sifat di atas ternyata ADHD dan autism berbeda. Autism lebih kepada gangguan perkembangan yang berpengaruh pada kemampuan berbahasa, berperilaku, berinteraksi sosial dan kemampuan belajar. Sedangkan ADHD lebih kepada perkembangan dan cara otak bertumbuh.

Baca juga :


Apakah anak penderita ADHD hanya memiliki kekurangan dan tidak memiliki kelebihan?
Jangan salah ya ternyata anak ADHD juga memiliki kelebihan lho, apa saja kira-kira kelebihan yang dimiliki :

1.Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Mereka cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada berbagai macam hal. Rasa ingin tahu ini akan membuat mereka dapat mengeksplor dengan cara mereka sendiri. Sehingga tidak sedikit yang akan menjadi sukses di masa yang akan datang.

2.Memiliki keberanian
Terkadang terlihat ceroboh tapi berani menghadapi resiko dalam melakukan sesuatu yang baru atau yang ingin diketahui.

3.Gesit dan cekatan
Umumnya anak ADHD akan lebih gesit dan cekatan dikarenakan banyaknya tenaga yang mereka miliki sehingga sering dijuluki anak hyper.

4.Tidak “Fragile”
Anak ADHD saat bermain cenderung lebih tahan banting, tidak gampang putus asa dan lebih bebal. Lakukan pengawasan di saat anak bermain untuk menghindari cedera.

Orang-orang yang terbukti sukses padahal mengidap ADHD !!

Jangan berkecil hati bagi anda orang tua yang mengecap hidup anak akan suram di masa depan apabila mengidap ADHD, tak sedikit orang yang telah terbukti sukses padahal divonis mengidap ADHD lho. Mari kita simak sapa saja orang nya :

1.Michael Jordan
Sapa yang tak kenal dengan Michael Jordan, pebasket legendaris yang digadang-gadang terhebat sepanjang sejarah ini ternyata mengidap ADHD dan tidak memutuskan untuk menyerah pada keadaan. Alih-alih rendah diri, ternyata energy yang menggebu-gebu itu dialihkan saat bermain basket dan buktinya dia menjadi sukses di bidang tersebut.

2.Michael Phelps
Satu lagi contoh atlit sukes dibidang olahraga adalah perenang asal Amerika Serikat ini, perenang berbakat dengan koleksi 23 emas olimpiade ini ternyata telah divonis menderita ADHD sejak usia 9 tahun. Phelps kecil merupakan anak yang susah diam dan susah berkonsentrasi sehingga memerlukan bantuan obat.

Karena tidak mau ketergantungan pada obat, Phelps kemudian memutuskan untuk menyalurkan energinya kepada olahraga renang yang terbukti membawa dia kepada kesuksesan.

3.Emma Watson
Beralih ke Hollywood, pemeran Hermione Granger di film Harry Potter ini ternyata juga mengidap ADHD. Dikenal publik sebagai wanita cantik dan cerdas ternyata selama karirnya Emma Watson sekaligus menjalani pengobatan dari saat masi anak-anak.

4.Adam Levine
Telah divonis dari usia anak-anak tidak memutuskan semangat dan harapan Adam Levine agar dapat sukses berkarir di dunia musik dan hiburan. Hal ini terbukti atas kegigihan yang selama ini dia perlihatkan sehingga sukses menjadi vokalis Maroon 5.

5.Albert Einstein
Mengejutkan ya, pasti tidak ada yang menyangka bahwa dibalik kejeniusannya ternyata Einstein memiliki ADHD. Mengalami speech delay dan sering bolos kuliah tidak memupus harapan Albert Einstein menjadikan namanya sebagai salah satu ilmuwan terhebat sepanjang sejarah. Bisa jadi dikarenakan ADHD dapat menyebabkan hyper-focus yang dapat menyebabkan lahirnya kreativitas yang tinggi.

Apakah penderita ADHD bisa hidup normal?
Seperti yang telah kita bahas di atas, penderita ADHD memang tidak bisa disembuhkan secara sepenuhnya. Yang bisa dilakukan adalah meminimalkan gejala-gejala yang bisa kambuh setiap saat dengan cara mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dibanding sebelumnya. Serta rajin terapi dikombinasikan dengan obat-obatan yang sekiranya diperlukan.

Jangan minder bagi anda yang menderita ADHD, karena anda tetap bisa hidup layaknya seperti manusia normal. Tetap semangat dan jangan jadikan ADHD sebagai batu sandungan untuk anda meraih mimpi dan cita-cita. Kalau orang lain saja bisa mengapa anda tidak bisa.

ADHD-penyebab-dan-cara-mengobati


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel